Minggu, 06 Maret 2011

Komputer dan Seni Musik (Tulisan 2 (TOU 2))

Komputer dan Seni Musik

Untuk menghasilkan suatu karya musik yang indah, tidak hanya dibutuhkan kepiawaian senimannya. Kini komputer telah menunjukkan perannya dalam membantu manusia guna mewujudkan karya yang indah. Hal ini dapat berupa sound effect, recording, maupun dalam music arranger. Kali ini akan dibahas sedikit mengenai music arranger.
MUSIC ARRANGER
Langkah - langkah dalam Music Arranger :
Pertama kali kita harus menyiapkan alat - alat yang akan dipakai, sepertj :
• Sebuah computer yang lengkap dengan menggunakan OS Macintosh. Menggunakan soundcard yang Latensinya bagus yang berfungsi untuk menceqah suara yang terlambat untuk saMpal ke computer tersebut, karena bila suara tersebut terlambat maka akan mengganggu proses editing.
•   Kabel Midi, yang, berfungsi untuk mengubah file Audio menjadi file Midi yang, dipergunakan untuk mempermudah kerja computer tersebut. Tetapi dalam penggunaan Kabel Midi tersebut harus menggunakan sebuah software yang di Indonesia Masih langka untuk didapat. Oleh karena Itu, disini tidak dijelaskan cara kerja Kabel Midi secara terperinci.
·         Mixer yang berfungsi untuk mengatur volume secara manual, dan untuk membantu kerja computer tersebut menggunakan software, seperti : ProotoIs, sonar 3, Nuendo, Cubase.
Dalam hal ini hanya akan mernbahas tentang penggunaan software Cubase, karena datarn penggunaanya Cubase yang paling mudah diantara keempat software yang disebutkan diatas. Pada dasarnya semua software tersebut intinya sama. Di dalam penggunaan software ini file untuk mengedit terbagi menjadi 2, yaitu : Audio dan Midi.
Dalam penggunaan di dapur rekaman orang-orang banyak menggunakan midi, disebabkan oleh mudahnya untuk mengedit suara yang keluar, MisalnyasSuara gitar diedit menjadi suara keyboard. Akan tetapi dalam hal ini untuk mengubah suara gitar menjadi keyboard amatlah sulit, karena software yang dijual di Indonesia masih langka, jadi hanya beberapa orang saja yang punya, tetapi akhir - akhir ini sudah muncul gitar dengan konsep file Midi dan Audio, seperti gitar yang dipakai "Dewa Budjana" dan masih banyak lagi yang lain. Dan bisa juga menggunakan efek, yang berfungsi mengubah-ubah suara dengan manambahkan distorsi, dan segala macamnya. Berikut dengan file Audio, kebanyakan file Audio dalam bentuk mentahnya, karena file tersebut tidak bisa diedit seperti halnya file Midi, dikarenakan software yang masih langka tadi. Yang digolongkan ke dalam file Audio adalah
Dj's komputer, alat untuk memberi suatu efek pada lagu.
Gitar
Bass
Vocal
Drum dan
Alat music Non keyboard
Suara yang dihasilkan oteh file Audio tersebut misalnya Dalam orkestra, pertunjukkan Live, recording di studio band yang tidak menggunakan computer sebagai media untuk membantu. File Audio inj termasuk recording dengan menggunakan kaset, disebabkan karena kaset tidak dapat diedit, jika file tersebut disimpan di datam kaset maka hanya akan dapat kita putar, di Rew, dan di FF. Kebanyakan orang di dapur rekaman, merekam dalam bentuk CD, MP3, atau bentuk lainnya. Lalu ditransfer ke kaset untuk diperbanyak kemudian diedarkan ke toko musik.

FORMAT LAGU DIGITAL
Pada awalnya ketuaran PC (Personal Computer) komputer berbentuk visual: pertama kali pada kertas, kemudian layar monitor. Tetapi sekarang komputer juga bisa bersuara, dan bernyanyi. Saat ini aneh rasanya apabila komputer yang anda gunakan tidak dapat memperdengarkan musilk atau suara. Komputer bisu sudah menjadi masa lalu.
Mula-mula komputer hanya memitiki speaker internal yang cuma memperdengarkan bunyi be[ yang lebih cocok untuk isyarat morse. Kemudian dengan berkembangnya peranti pengolah audio yang lebih canggih, biasanya sound card, kualitas suara yang diperdengarkan komputer juga menjadi lebih baik. Speaker internal tidak lagi mencukupi dan speaker tambahan yang mampu mengeluarkan suara lebih jernih serta bertenaga kemudian menjadi kebutuhan.
Tetapi kemampuan peranti keras secanggih apapun--baik itu sound card maupun speaker-tidak akan berguna bila tidak ada suara yang akan diperdengarkan. Suara ini umumnya berupa musik, baik instrumental maupun vokal. Komputer tentu saja 'mendengar' suara ini sebagai data. Data ini disimpan dalarn media dalam bentuk file.
Salah satu sumber data audio pertama yang bisa mernuaskan telinga adalah compact disc (CD). CD menjadi pilihan media penyimpan yang baik bagi para penikmat musik yang menggunakan komputer, karena kuatitas suaranya yang tinggi dan bentuknya yang kompak. Namun buat komputer, bentuk CD tidak cukup kompak dan tidak cukup cepat. Ini terlihat ketika musik digital dengan format MP3 mulai merebak, serta bermunculannya pemutar MP3 yang bahkan lebih kecil daripada pemutar CD.

Kompresi
Salah satu kunci maraknya musik digital adalah kemajuan teknologi kompresi data. Kompresi atau pemampatan data memungkinkan data audio atau data jenis lainnya yang berukuran besar-ditekan ukurannya menjadi jauh lebih kecil. Pernampatan ini bisa memperkecil data jadi seperseputuh kali, bahkan seperseratus kalinya.
Sebagai contoh, nisbah kompresi data audio MP3 biasanya berkisar pada angka 11:1 bila dikompresi pada bitrate 128 kilobit per second (kbps). Ini artinya data yang belum dikompresi besarnya sebelas kali lipat dibandingkan data yang sudah dikompresi. (Apa arti bitrate? Kita akan membahasnya di bawah)
Bila anda sering menggunakan program seperti WinZip, berarti anda sudah pernah mengkompresi data, karena WinZip adalah program untuk mengkompresi. Penghematan yang dicapaj dari kompresi bisa dilihat dari CD berisi musik dalam format MP3 yang banyak beredar di pasar Indonesia. CD Audio paling hanya mampu menampung sekitar 20 tagu, sedangkan CD yang berisi musik dengan format MP3 bisa berisi ratusan lagu. Inj karena kompresi MP3 nisbah kompresinya lebih tinggi daripada kompresi CD audio. Semua teknik kompresi data bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu lossless dan lossy. Dari namanya saja bisa ditebak bahwa kompresi lossless dilakukan tanpa ada kehilangan data. Salah satu teknik yang mudah misalnya menghilangkan redundansi (data yang berulang-utang) dalam file.
Kompresi lossy tidak hanya menghilangkan redundansi saja, tetapi juga bagian data yang dianggap tidak penting. Tentu saja ini tidak bisa ditakukan pada file teks atau program, karena setiap bagian file ini penting.
Kompresi tossy umumnya dilakukan pada data multimedia, seperti gambar, audio atau video. Sebagai contoh pada file audio, dengan membuang data suara dengan frekuensi di luar selang 20 Hz-20 KHz, cukup banyak penciutan ukuran yang dicapai. Telinga manusia tidak dapat mendengarkan suara di luar selang tersebut, sehingga data yang dibuang memang tidak ada gunanya.


sumber : infokomputer.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar