Konflik Antar Individu
Untuk mengetahui tentang konflik itu sendiri, pastinya kita harus tahu terlebih dahulu apa itu sebenarnya konflik. Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak. Adanya konflik pasti ada penyebabnya. Berikut sumber-sumber konflik : Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas, Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan, Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja, Perbedaan nilai-nilai atau persepsi, Kemandirian organisasional, dan Gaya-gaya individual.
Pada dasarnya setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti memiliki konflik. Baik itu individu, antar individu, individu dengan kelompok, antar kelompok, dan kelompok dengan orang. Semua konflik-konflik ini masing-masing memiliki tingkat penyelesaian yang berbeda-beda sesuai dengan konflik/masalah yang sedang dihadapi. Dengan adanya konflik di hidup kita, berarti kita memiliki hidup yang berwarna dan penuh dengan tantangan. Beda halnya dengan orang yang tidak memiliki konflik di dalam hidupnya. Bisa dipastikan kehidupan orang itu datar dan tidak berkesan. Dalam kenyataannya adanya konflik, membuat kita belajar lebih dewasa lagi dalam menghadapi masalah, sabar, dan berpikir jernih dalam mengambil langkah-langkah penyelesaiannya. Selain itu, mungkin memang itu cobaan yang datang dari tuhan untuk kita supaya kita lebih ingat kepadaNya dan selalu berserah diri kepadaNya. Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan manusia itu sendiri. Jadi percayalah, jika semua masalah yang kalian sedang hadapi, pasti bisa diselesaikan dengan baik dan sesuai kemampuan kalian serta kuat dalam menghadapinya. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan berserah diri kepada allah supaya diberi kemudahan dalam menyelesaikan masalah.
Aku sebagai manusia biasa juga memiliki konflik yang terkadang membuat aku setres. Bahkan sangat setres!! Konflik yang sering aku hadapi adalah, konflik dengan orang tua aku sendiri terutama mama. Anak di mata orang tua, selalu saja salah! Walaupun terkadang mereka yang salah, tapi mereka tidak akan pernah mau untuk disalahkan atau tidak pernah merasa salah. mempunyai konflik dengan orang tua sendiri, itu sangat membuat aku setres dan kesal! Masalah kecil selalu dibesar-besarkan. Aku yang selalu disalahkan. Dan terkadang omongannya saat sedang emosi tidak pernah disaring atau dipikirkan terlebih dahulu. Keluar saja kata-kata yang menyakitkan hati aku. Secara kasarnya seperti mendoakan anaknya jadi seperti itu. Padahal banyak orang yang bilang, jika setiap omongan itu adalah doa. Tapi, mama ku tetap saja jika emosi, omonganya tidak disaring dulu.. itu yang terkadang membuat hati aku sakit.
Selain omongannya yang sering membuat aku sakit hati. Ada satu lagi yang membuat aku kesal. Dia tidak pernah mau mendengarkan pendapat atau cerita dari pihak aku terlebih dahulu jika sedang ada masalah. Dia selalu mendengarkan dari pihak luar, dan sudah kemakan oleh emosi duluan. Sedih rasanya hati aku, saat tidak dipercaya oleh orang tua sendiri, karena dia lebih mendengarkan omongan dari orang luar dibanding anaknya sendiri. Tidak seharusnya dia bersifat seperti itu! padahal, yang lebih tau gimana-gimananya aku adalah diri aku sendiri, karena aku yang menjalaninya. Sedangkan orang lain, hanya melihat aku dari luarnya saja secara kasat mata, tanpa tau sebenarnya siapa aku dan apa yang aku lakukan?
Cara menyelesaikan konflik yang kadang-kadang muncul ini, aku memerlukan orang ketiga untuk menengahi masalah aku dengan mama. Orang ketiga ini pastinya harus bisa dipercaya dan dekat dengan aku. Sejauh ini posisi orang ketiga yang sangat aku percaya adalah kakak sepupu aku. Aku menceritakan semuanya padanya..apa yang aku rasakan dan bagaimana sedih dan sakitnya hati aku. Setelah aku memceritakan semua masalah aku dengannya, dia akan menceritakan pada mama ku, apa yang telah aku ceritakan padanya. Pada keadaan seperti ini, anggap saja aku tidak tahu kalau kakak aku mengadukan apa yang sudah aku ceritakan padanya. Trik ini dilakukan supaya cara ini berjalan lancar. Aku melakukan cara ini, hanya ingin sekedar supaya mama tau apa yang belum sempat aku sampaikan dan bagaimana perasaan aku saat dia lebih percaya pada orang lain, dan tidak pernah mau mendengar cerita dari pihak aku dulu. Setelah dia tau apa yang aku rasakan, sebagai manusia dia pasti memiliki pikiran dan perasaan..dari situlah, dia akan memikirkan apa yang sudah disampaikan oleh kakak ku. Setidaknya, pikiran dan hatinya agak terbuka walaupun mungkin cuma sedikit, untuk tidak bersikap seperti itu lagi terhadap aku dan bisa berubah sedikit demi sedikit.
Aku bukan seoarang gadis kecil lagi, yang tidak bisa mengeluarkan pendapat ku ketika memiliki masalah. Aku yang sekarang punya hak untuk mengeluarkan suara aku dan aku sudah mempunyai pikiran yang lebih dewasa. Tapi mama masih saja menganggap aku seperti anak kecil dan tidak memberikan kepercayaan besar pada anaknya. Aku hanya ingin di dengarkan dan di percaya sepenuhnya. Jangan hanya lewat mulut saja, bilang percaya padaku. Tapi dalam kenyataanya..dia lebih percaya pada orang lain, daripada anaknya sendiri.
Selain cara yang telah aku lakukan untuk melunakkan hati mama ku, aku juga slalu berdoa pada tuhan, untuk dibukakan hatinya agar bisa lebih memahami aku. Aku tau, orang berubah itu tidak bisa langsung berubah drastis melainkan tahap demi tahap. Tapi aku yakin suatu saat mama aku pasti bisa berubah dalam menyikapi masalah apapun itu.
Aku selalu percaya bahwa tuhan itu selalu ada di dekatku, membantu ku dalam segala hal, dan melindungi ku. Salah satu cara untuk memudahkanmu dalam hidup adalah selalu berusaha, berdoa, dan berserah diri padanya.
Ini merupakan salah satu konflik dalam hidupku. Konflik inilah yang menbuat aku semakin bisa berpikir jernih dan dewasa dalam menyikapi masalah apapun itu. Dan mengajarkan aku tentang kesabaran. Walaupun terkadang kesabaran tidak membuahkan hasil, atau mungkin balasan dari kesabaran kita yang kita dapat terbilang lama, tapi tetaplah yakin, semuanya bisa diselesaikan dengan baik dan masalah yang kita hadapi bisa kita hadapi sesuai dengan kemampuan kita.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar